Petung - Gumelem - Dieng - Pekalongan

Posted by Unknown on Wednesday, December 16, 2009 , under | comments (0)









Kuli dan Kyai

Posted by Unknown on , under | comments (0)



Rombongan jamaah haji NU dari Tegal tiba di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah Arab Saudi. Langsung saja kuli-kuli dari Yaman berebutan untuk mengangkut barang-barang yang mereka bawa. Akibatnya, dua orang di antara kuli-kuli itu terlibat percekcokan serius dalam bahasa Arab.

Melihat itu, rombongan jamaah haji tersebut spontan merubung mereka, sambil berucap: Amin, Amin, Amin!

Gus Dur yang sedang berada di bandara itu menghampiri mereka: "Lho kenapa Anda berkerumun di sini?"

"Mereka terlihat sangat fasih berdoa, apalagi pakai serban, mereka itu pasti kyai."

Putus Asa Ya ...?

Posted by Unknown on , under | comments (0)



Salah seorang anak Gus Dur dengan penuh rasa ingin tahu mengamati ayahnya yang sedang memoles krem pembersih wajah yang dicurinya dari meja rias istrinya ke seluruh bagian mukanya.

"Kenapa sih ... Bapak selalu mengoleskan itu di wajah?" tanya anak itu.

"Supaya Bapakmu ini ganteng terus," jawab Gus Dur. Tak berapa lama kemudian Gus Dur mengambil kapas dan mengusap krem yang menempel di wajahnya seperti yang sering dilakukan istrinya.

"Lho kok dihapus sih Pak? Putus asa ya ...?" goda anaknya

Makna Cinta & Perkahwinan

Posted by Unknown on , under | comments (0)



Suatu ketika Plato terlibat dalam perbincangan dengan gurunya…

Plato bertanya makna cinta dan gurunya pun menjawab:

“Masuklah ke dalam hutan, pilih dan ambillah satu ranting yang menurutmu paling baik, tetapi engkau haruslah berjalan ke depan dan jangan kembali ke belakang. Pada saat kau sudah memutuskan pilihanmu, keluarlah dari hutan dengan ranting tersebut”.

Maka masuklah Plato ke dalam hutan dan keluarlah Plato tanpa membawa sebatang ranting pun.
Gurunya pun bertanya, maka jawab Plato:
“Saya sebenarnya sudah menemui ranting yang bagus, tetapi saya berfikir barangkali di depan saya ada ranting yang lebih baik. Tetapi setelah saya berjalan ke depan ternyata ranting yang sudah saya tinggalkan tadilah yang terbaik. Maka saya keluar dari hutan tanpa membawa apa-apa.”


Guru itupun berkata: “Itulah cinta”

Lalu Plato pun bertanya apakah makna perkawinan

Guru pun menjawab:
”Sama seperti ranting tadi, namun kali ini engkau haruslah membawa satu pohon yang kau fikir paling baik dan bawalah keluar dari hutan.”

Maka masuklah Plato ke dalam hutan dan keluarlah Plato dengan membawa pohon yang tidak terlalu tinggi juga tidak terlalu indah.
Gurunya pun bertanya, maka jawab Plato:
“Saya bertemu pohon yang indah daunnya, besar batangnya…tetapi saya tak dapat memotongnya dan pastilah saya tak mampu membawanya keluar dari dalam hutan…akhirnya saya tinggalkan. Kemudian saya menemui pohon yang tidak terlalu buruk, tidak terlalu tinggi dan saya pikir mampu membawanya kerana mungkin saya tidak akan menemui pohon seperti ini didepan sana. Akhirnya saya pilih pohon ini kerana saya yakin mampu merawatnya dan menjadikannya indah.”

Lalu sang guru berkata: “Itulah makna perkahwinan.” Begitu banyak pilihan di depan kita seperti pohon-pohon beserta rantingnya di dalam hutan, tapi kita mesti menentukan satu pilihan dan bila terlalu memilih…tidak satupun akan kita dapati, kerana kesempatan itu hanya sekali dan kita harus terus maju seperti waktu yang beredar ke depan yang tidak pernah tersimpan pada hari semalam, kemarin atau bersemayam pada masa lalu kita.

Siapa yang Paling Berani

Posted by Unknown on , under | comments (0)



Di atas geladak kapal perang US Army tiga pemimpin negara sedang "berdiskusi" tentang prajurit siapa yang paling berani. Eh kebetulan di sekitar kapal ada hiu-hiu yang sedang kelaparan lagi berenang mencari makan ...

Bill Clinton: Kalau Anda tahu ... prajurit kami adalah yang terberani di seluruh dunia ... Mayor .. sini deh ... coba kamu berenang keliling ini kapal sepuluh kali.

Mayor: (walau tahu ada hiu) siap pak, demia "The Star Spangled Banner" saya siap ,,, (akhirnya dia terjun dan mengelilingi kapal 10 kali sambil dikejar hiu).

Mayor: (naik kapal dan menghadap) Selesai pak!!! Long Live America!!

Clinton: Hebat kamu, kembali ke pasukan!

Koizumi: (tak mau ketinggal, dia panggil sang sersan) Sersan! Menghadap sebentar (sang Sersan datang) ... coba kamu keliling kapal ini sebanyak 50 kali ... !

Sersan: (melihat ada hiu ... glek ... tapi) for the queen I'am ready to serve!!! (pekik sang sersan, kemudian membuka-buka baju lalu terjun ke laut dan berenang keliling 50 kali ... dan dikejar hiu juga).

Sersan: (menghadap sang perdana menteri) GOD save the queen!!!

Koizumi: Hebat kamu ... kembali ke tempat ... Anda lihat Pak Clinton ... Prajurit saya lebih berani dari prajurit Anda ... (tersenyum dengan hebat ...)

Gus Dur: Kopral ke sini kamu ... (setelah dayang ...) saya perintahkan kamu untuk terjun ke laut lalu berenang mengelilingi kapal perang ini sebanyak 100 kali ... ok?

Kopral: Hah ... Anda gila yah ...! Presiden nggak punya otak ... nyuruh berenang bersama hiu ... kurang ajar!!! (sang Kopral pun pergi meninggalkan sang presiden ...)

Gus Dur: (Dengan sangat bangga) Anda lihat Pak Clinton dan Pak ... Cumi Cumi ... kira-kira siapa yang punya prajurit yang paling BERANI!!! ... Hidup Indonesia ... !!!

Malin Kundang

Posted by Unknown on , under | comments (0)



Suatu hari Gus Dur sedang mendongeng pada anak-anaknya. "Anak-anak...Di sebuah hutan di suatu masa ada pemuda yang suka berburu bernama Malin Kundang..." Seorang anaknya yang kritis, tahu kalau Gus Dur keliru, sehingga ia menyela.

"Maaf, Pak...Pemburu itu kan mestinya bernama..."

"Sssttt...Jangan memotong dulu...kalau mau bertanya nanti saja..." sergah Gus Dur. "Nah, saya teruskan ya ...suatu hari si Malin Kundang sedang berburu, dan di tengah hutan ada suatu telaga. Nah di tengah telah itu dia melihat 7 bidadari sedang mandi. Dia pun mengintip ke-7 bidadari itu di balik sebuah pohon besar"

Sementara anak-anaknya mulai senyam-senyum, sadarlah Gus Dur bahwa ia keliru. Tapi ia terlalu gengsi untuk mengakui kesalahannya. Setelah berpikir sejenak, ia pun mendapat ide.

"Namun kemudian salah seorang bidadari terkejut melihatnya dan berseru: Hai Malin Kundang, ngapain kamu di situ...Seharusnya kan Jaka Tarub yang ngintip kami di situ. Sana pulang!!!!!

Ngebor Kebanyakan

Posted by Unknown on Tuesday, December 15, 2009 , under | comments (0)



"Mengapa muncul bencana lumpur dan gas panas di Sidoarjo?" tanya Gus Dur."Ngebornya La Pindo, jadi jebol. Kalau La Pisan mungkin aman. Dalam bahasa Jawa Timuran Pindo kan dua kali, Pisan, sekali," kata Gus Dur menjawab pertanyaannya sendiri.